Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus (Ef. 1:18)
Pada tahun 1934 dalam sebuah acara doa kebangunan rohani yang dipimpin oleh Mordecai Ham, seorang anak muda yang bekerja di pertanian ayahnya datang ke dalam acara itu bersama dengan temannya. Ia duduk di belakang paduan suara agar tidak terlihat oleh Mordecai Ham yang terkenal suka memukul mimbar. Mordecai Ham tidak menunjukkan jarinya kepada anak muda tersebut, namun demikian anak muda tersebut mendapat pukulan dari khotbahnya, pada saat pengkhotbah itu berkata, “Malam ini ada orang yang sangat berdosa di sini.” Ia pun maju untuk didoakan, sejak saat itu ia meresponi panggilannya, bahkan ia berkhotbah lebih banyak dari Mordecai Ham yang membimbingnya untuk menerima Kristus. Nama anak muda itu adalah Billy Graham, seorang penginjil yang luar biasa dipakai Tuhan Yesus di abad 20. Sampai akhir hidupnya ia telah memenangkan banyak jiwa-jiwa untuk Tuhan Yesus.
Setiap orang percaya memiliki panggilan Tuhan secara spesifik. Banyak orang telah melayani Tuhan begitu lama, sehingga akhirnya ia mengalami kejenuhan, kebosanan, dan mungkin melayani Tuhan hanya sebagai rutinitas saja. Bahkan, dalam era-era saat ini banyak hamba-hamba Tuhan yang meninggalkan imannya kepada Kristus oleh karena berbagai persoalan kehidupan yang ia hadapi. Keyakinan akan panggilan Tuhan membuat kita bisa tetap bertahan di saat yang lainnya mundur. Kita harus bisa menikmati panggilan Tuhan, jangan jadikan sebagai sebuah beban, tetapi sebagai sebuah kehormatan melayani Raja segala raja. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain dari pada kita bisa menyenangkan hati Tuhan.
Ia yang memanggil, Ia juga yang akan memperlengkapi, memampukan dan menuntun kita untuk menyelsaikan panggilan-Nya. God bless
No Comments