Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia. (Ams. 10:28)
Setiap manusia pasti memiliki sebuah harapan, tentunya harapan yang baik untuk kehidupannya. Tidak ada seorang pun diantara kita memiliki harapan yang buruk akan kehidupannya. Ada banyak sumber pengharapan manusia, seperti ajaran agama, ilmu psikologi, ramalan-ramalan, dan ilmu pengetahuan. Pengharapan yang didasarkan pada hikmat manusia akan menjebak manusia kepada pengharapan palsu, dan ujungnya adalah sebuah kekecewaan atau kesia-siaan. Pengharapan yang salah akan membuat manusia mengandalkan kekuatannya sendiri untuk mewujudkan apa yang ia harapkan. Firman Tuhan dengan jelas menuliskan, bahwa “terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri” (Yer. 17:5).
Harapan orang benar akan menjadi sukacita, dan harapan orang fasik menjadi sia-sia. Sebagai orang percaya kita harus mempercayai apa yang tertulis dalam firman Tuhan, sebab firman Tuhan itu ‘ya dan amin.’ Pengharapan di dalam Kristus itu pasti dan bersifat kekal, dan pengharapan di dalam Kristus tidak akan mengecewakan (Rm. 5:5). Harapan kehidupan kekal pasti akan menjadi milik orang yang percaya kepada-Nya. Jangan pernah bersandar pada hikmat manusia, sandarkanlah pengharapan kita kepada Kristus. Di dalam Kristus kita memiliki pengharapan akan keselamatan, masa depan, mukjizat, berkat, pemulihan, penyertaan dan perlindungan, semuanya disediakan bagi orang yang percaya kepada-Nya.
Berharap kepada Kristus akan berujung pada sukacita, tetapi berharap kepada manusia berujuang pada dukacita. God bless!!!
No Comments